berita acara

---Motivasi Hari Ini-Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum manakala kaum itu tidak merubah nasibnya sendiri--::::--Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui “. (QS. Al-Baqarah/2: 216)-- ::::-- Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’-- :::: --Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang--

CARI MP3/POSTING

AWALI SEMUA DENGAN MEMBACA

AWALI SEMUA DENGAN MEMBACA

Hadits Tentang Rebana


Anggota TNI Memainkan Musik Rebana

عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَعْلِنُوْا هٰذَا النِّكَاحَ وَاضْرِبُوْا عَلَيْهِ بِالْغِرْبَالِ
Dari Aisyah dari Nabi saw., beliau bersabda: "Umumkanlah pernikahan ini, dan tabuhlah rebana." (HR. Ibnu Majah)
Rebana adalah alat musik yang biasa mengiringi bacaan shalawat dan lagu-lagu yang bernuansa Islami.  Seiring berjalannya masa perkembangan Islam, muncul berbagai macam alat musik yang mirip dengan rebana. Ada yang disebut marawis, terbangan, hadrahan dan lain sebagainya. Semua itu, akan bernilai Islami manakala mengiringi shalawatan maupun lagu-lagu Islami.
Dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia, alat musik menjadi salah satu prioritas dalam mengajak kepada ajaran Islam. Di pulau Jawa, dikenal berbagai macam alat musik yang diciptakan oleh Walisongo dari mulai kendhang, kethipung, kenthongan dan lain-lain. Penciptaan alat musik tersebut bertujuan agar masyarakat pada waktu itu merasa terhibur dan senang dengan masuknya ajaran baru, yaitu Islam.
Semoga, alat musik rebana, marawis, hadrahan dan jenis lainnya tetap terjaga kelestariannya. Agar keindahan dan keharmonisan Islam di Indonesia semakin variasi sebagaimana kekompakkan bunyi-bunyi alat musiknya. Indonesia kaya akan tradisi, maka jangan sampai kekayaan ini ternoda oleh ulah Wahabi yang selalu anti tradisi.
Wallahu A’lam

1 komentar: